Sperma
Penyebab Infertilitas
Artikel ini ditulis ulang dari buku Herbal Penyembuh Impotensi dan Ejakulasi Dini karangan Joko Suryo terbitan B First Hlm. 50.
Definisi infertilitas menurut WHO adalah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang telah berhubungan intim menggunakan kontrasepsi secara teratur minimal 1-2 tahun. Menurut data demografis dunia, 12,% pasangan usia subur mengalami kesulitan mendapatkan anak. Infertilitas terutama lebih banyak terjadi di kota-kota besar karena gaya hidup yang penuh stress, emosional, kerja keras, serta pola makan yang tidak seimbang.
PENYEBAB UMUM INFERTILITAS
Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita, maupun kedua-duanya (pasangan). Disebut infertilitas pasangan bila terjadi penolakan sperma suami oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian antigen/antibody pasangan tersebut.
Dari sisi pria, penyebab infertilitas yang paling umum terjadi adalah sebagai berikut.
1. Bentuk dan Gerakan Sperma yang Tidak Sempurna
Sperma harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak cepat dan akurat menuju sel telur agar dapat terjadi pembuahan. Bila bentuk dan struktur (morfologi) sperma tidak normal atau gerakannya (motilitas) tidak sempurna, sperma tidak dapat mencapai atau menembus sel telur.
2. Konsentrasi Sperma Rendah
Konsentrasi sperma yang normal adalah 20 juta sperma/ml semen atau lebih. Bila 10 juta sperma/ml atau kurang, menunjukkan konsentrasi yang rendah (kurang subur). Hitungan 40 juta sperma/ml atau lebih berarti sangat subur. Jarang sekali ada pria yang sama sekali tidak memproduksi sperma. Kurangnya konsentrasi sperma ini dapat disebabkan oleh testis yang kepanasan (misalnya, karena selalu memakai celana ketat), terlalu sering berejakulasi (hiperseks), merokok, alcohol, dan kelelahan.
3. Tidak Ada Semen
Semen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari penis menuju vagina. Bila tidak ada semen, sperma tidak terangkut (tidak ada ejakulasi). Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan yang memengaruhi tulang belakang.
4. Varikosel (caricocele)
Varikosel adalah varises atau pelebaran pembuluh darah vena yang berhubungan dengan testis. Sebagaimana diketahui, testis adalah tempat produksi dan penyimpanan sperma. Varises yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem katup pembuluh darah tersebut membuat pembuluh darah melebar dan mengumpulkan darah. Akibatnya, fungsi testis memproduksi dan menyalurkan sperma jadi terganggu.
5. Testis Tidak Turun
Testis gagal turun adalah kelainan bawaan sejak lahir, terjadi saat salah satu atau kedua buah pelir tetap berada di perut dan tidak turun ke kantong skrotum. Karena suhu yang lebih tinggi dibandingkan suhu pada skrotum, produksi sperma mungkin terganggu.
6. Kekurangan Hormon Testosteron
Kekurangan hormone testosanteron dapat memengaruhi kemampuan testis dalam memproduksi sperma.
7. Kelainan Genetik
Dalam kelainan genetic yang disebut sindroma klinefelter, seorang pria memiliki dau kromosom X dan satu kromosom Y, bukan satu X dan satu Y. hal ini menyebabkan pertumbuhan abnormal pada testis sehingga sedikit atau sama sekali tidak memproduksi sperma.
8. Infeksi
Infeksi dapat memengaruhi mortilitas sperma untuk sementara. Penyakit menular seksual seperti klamidia (infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri dari keluarga Chlamydiaceae) dan ghonore (kencing nanah) sering menyebabkan infertilitas karena menyebabkan akar yang memblokir jalannya sperma.
9. Masalah Seksual
Masalah seksual dapat menyebabkan infertilitas, misalnya disfungsi erreksi, ejakulasi prematur, sakit saat berhubungan. Demikian juga dengan penggunaan minyak atau pelumas tertentu yang bersifat toksik terhadap sperma.
10. Ejakulasi Balik
Hal ini terjadi ketika semen yang dikeluarkan justru berbalik masuk ke kantong kemih, bukannya keluar melalui penis saat terjadi ejakulasi. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkannya, di antaranya adalah diabetes, pembedahan di kemih, prostat, atau uretra, dan pengaruh obat-obatan tertentu.
11. Sumbatan di Epididimis atau Saluran Ejakulasi
Beberapa pria terlahir dengan sumbatan di daerah testis yang berisi sperma (epididimis) atau saluran ejakulasi. Beberapa pria tidak memiliki pembuluh yang membawa sperma dari testis ke lubang penis. Gangguan itu dapat menjadi penyebab infertilitas.
12. Lubang Kencing yang Salah Tempat (Hypoepispadia)
Kelainan bawaan ini terjadi saat lubang kencing berada di bagian bawah penis. Bila tidak dioperasi, sperma dapat kesulitan mencapai serviks.
13. Antibody Pembunuh Sperma
Antibody yang membunuh atau melemahkan sperma biasanya terjadi setelah pria menjalani vasektomi. Keberadaan antibody ini menyulitkannya mendapatkan anak kembali saat vasektomi dicabut.
14. Cystic Fibrosis
Cystic fibrosis adalah penyakit bawaan yang menyebabkan masalah dalam sistem pernapasan dan pencernaan. Beberapa pria penderita penyakit ini tidak dapat mengeluarkan sperma dari testis mereka meskipun sperma tersedia dalam jumlah yang cukup.
15. Kanker Testis
Kanker testis berpengaruh langsung terhadap kemampuan testis memproduksi dan meyimpan sperma. Penyakit ini paling sering terjadi pada pria usia 18 dan 32 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar