KEHAMILAN
Tanda-tanda dan Gejala Kehamilan
Pada umumnya pertanda mula-mula dari akan terjadinya kehamilan itu ialah tidak datangnya haid. Akan tetapi apabila wanita itu mengalami datang haid yang kurang teratur waktunya, maka waktu terjadinya pembuahan itu pun tidak dapat dipastikan, maka ketidak-hadiran haid itu belum dapat dijadikan pegangan sebagai tanda kehamilan.
Tanda yang paling kentara dalam menelaah kehamilan ialah sesudah bulan ke tiga maka akan terjadi pembengkakan pada bagian perut oleh karena rahim itu mulai membesar di balik rongga bokong. Pembengkakan ini menimbulkan tanda-tanda bekas melar, yang sering kali akan tetap tinggal meskipun wanita itu sudah melahirkan.
Antara bulan ke 4 dan ke 5 maka sang ibu sudah dapat merasakan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh janin itu untuk pertama kalinya. Gerakan itu terasa lemah mula-mulanya, akan tetapi makin lama makin menjadi kuat. Mulai dari bulan ke lima, denyut jantung dari janin itu sudah dapat didengar dengan alat stetoskop sedangkan gerakan-gerakan janin itu dapat dilihat dari kulit sebelah luar sang ibu.
Berat badan sang ibu biasanya akan bertambah rata-rata meliputi antara 1,5 sampai 13,5 kilogram. Ibu itu akan mulai merasa lesu oleh karena bentuk badannya bertambah. Gerak-geriknya menjadi lamban, sedangkan bentuk dan ukurannya badannya itu bertambah sampai berakhirnya kehamilan itu. Bentuk sikap badannya pun berubah pula oleh karena itu. Oleh karena perubahan inilah maka seorang yang hamil itu sering kali merasakan sakit pinggang atau tulang belakang. Bahkan kadang-kadang ia perlu berjalan dengan langkah yang mengangkang, dengan kedua belah kakinya agak berjauhan jaraknya satu sama lainnya.
Kebanyakan gejala dari kehamilan itu sebagian besarnya bisa mengakibatkan perasaan tidak enak bagi ibu yang mengandung itu. Ada yang sampai menderita tidak bisa tidur. Rasa kurang enak itu disebabkan oleh hormon serta tekanan yang bertambah dari janin bayi yang terus bertumbuh itu.
Efek Hormon
a. Perubahan Emosional. Taraf perubahan hormon pada kehamilan menyebabkan perubahan pula pada emosi seseorang. Nampaknya memang terdapat satu pola yang umum bagi kebanyakan wanita, meskipun tidk semuanya demikian. Dalam tahap tiga bulan pertama sering kali terdapat perubahan yang ekstrim pada suasana batin sang ibu oleh karena sebagai reaksi terhadap adanya kehamilan itu. Selama berlangsungnya kwartal ke 2 maka wanita itu telah menerima kenyataan adanya janin itu dan mempersiapkan diri untuk itu. Ia telah sempat menyesuaikan diri dengan perubahan hormon yang telah terjadi.
b. Rasa sakit pada waktu pagi hari. Kurang lebih dua pertiga jumlah kaum wanita mengalami hal ini, biasanya dari tanggal pertama tidak datangnya haid sampai bulan ke 2 atau ke 3, apabila ia sering berhenti dan kambuh lagi. Taraf rasa sakitnya pun berbeda-beda, mulai dari rasa pusing pada pagi hari sampai kepada muntah-muntah sepanjang harinya. Sebab musababnya wanita itu merasa sakit pada pagi hari belum diketahui dengan pasti, meskipun ada dugaan bahwa yang menyebabkan ialah bertambahnya jumlah estrogen. Tubuh wanita itu dapat menyesuaikan diri dengan keadaan ini, tetapi sementara rasa muntah-muntah itu berkelanjutan, maka sebaiknya sang ibu itu makan sedikit-sedikit saja tetapi sering sering dari pada makan banyak sekaligus. Roti panggang untuk sarapan pagi hari sudah cukup memadai, dan makanan yang mengandung gizi sangatlah dianjurkan.
c. Payudara mulai membesar sebagai persiapan kemungkinan menyusui bayi, bisa wanita itu merasa gatal-gatal, geli, nyeri atau terasa berat bahkan kadang-kadang ada yang merasa sakit. Urat nadi pada payu dara itu menjadi penting peranannya. Menjelang minggu ke 16 payudara mulai mengeluarkan sejenis cairan dalam kolostrum atau putting buah dada. Bundaran sekitar putting susu itu berubah warnanya menjadi lebih luas oleh karena terjadinya 1 pigmentasi. Pertambahan pigmentasi ini dapat juga muncul pada wajah dan bagian permukaan alat kelamin, serta garis gelap menurun dari pusar sampai ke alat kelamin.
d. Nafsu makan. Oleh karena janin bayi itu bertumbuh, maka nafsu makan sang ibu pun bertambah juga. Akan tetapi oleh karena adanya tekanan dan bertambahnya ruang dalam perut yang disebabkan oleh perubahan hormon, maka tempat untuk kemampuan menampung bahan makanan yang lebih banyak pun berkurang. Sang ibu juga kepingin makan makanan itu meningkat sampai permintaan akan makanan yang ganjil-ganjil misalnya seperti minta makan arang dan sebagainya, yang kita sebut ngidam. Sebaliknya pula makanan tertentu. Kopi daging, alcohol, anggur dan makanan yang mengandung lemak bisa menjadi pantangan bagi wanita tertentu.
e. Berkurangnya ruang bagi usus-usus perut besar seorang ibu bisa juga menyebabkan sukarnya buang besar atau sembelit, sehingga akibatnya ialah hemorrhoid. Buah-buahan kering atau kulit padi-padian dapat melancarkan jalannya pembuahan air besar. Akan tetapi obat pencahar atau laktatif hendaknya dihindari.
f. Jantung yang berdebar hangat. Rileksasi dari saluran makanan sebelum bawah mulut atau tenggorokan menyebabkan rasa muntah dan berdebarnya jantungl. Tetapi hal ini bisa ditanggulangi dengan mudah dengan cara melakukan diet.
Tekanan Jabang Bayi
a. Sering kali buang air kecil. Tekanan dari rahim terhadap kantong perkencingan membuat seseorang itu serung buang air kecil. Hal ini terjadi pada bulan ke 2 dan ke 3, dan juga mendekati kematangan kehamilan apabila janin bayi itu sudah menempati rongga bokong.
b. Urat nadi yang mengalami varikos. Tekanan janin bayi pada urat nadi kaki utama pada kunci paha dapat menimbulkan urat nadi yang varikos. Urat nadi pada kaki itu akan berbelit-belit sebagai akibat tekanan darah yang berusaha mencoba kembali ke jantung.
Testing kehamilan
Tes HCG. Tes kehamilan itu diperiksa melalui air seni wanita yang hamil itu. Test ini hanya makan waktu dua menit saja dan dijamin 95 % cukup teliti setelah hari ke 40 mengalami kehamilan itu. Test itu didasarkan atas kenyataan bahwa ari-ari atau tembuni mengeluarkan berupa chorionic gonadotrophin (HCG) dalam waktu 40 hari sesudah yang yang terakhir.
Untuk keperluan tes itu setetes dari jenis zat itu yang menetralisir HCG (anti HCG) dicampur di atas sekeping kaca dengan tetesan air kencing wanita itu. Satu menit kemudian satu jenis zat lainnya lagi ditambahkan (partikel lateks karet dengan HCG). Bila tidak terdapat HCG dalam air kencing itu, maka zat anti HCG akan menyesuaikan diri dengan HCG dalam partikel lateks karet itu, lalu membentuk semacam gumpalan seperti susu yang disebut “curds”. Ini merupakan satu hasil yang negatif. Akan tetapi apabila wanita itu berada dalam keadaan hamil, maka HCG dalam air seninya akan sesuai dengan anti HCG pada campuran pertama, dan bila karet dan HCG yang tersisa sebagai kombinasi dari HCG yang ditambahkan itu. Partikel itu tidak akan membentuk gumpalan melainkan tetap berada dalam keadaan licin.
Tentu saja test ini tidak dapat dipakai sebagai pengganti dari diagnose klinik, sebab kekeliruan bisa terjadi.
Diagnosa Klinik
Kedua tahap pemeriksaan itu sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit. Mereka hanya bisa menimbulkan sedikit rasa kurang enak badan pada pihak wanita apabila wanita itu bersikap kurang santai atau menderita ketegangan batin. Sebuah alat akan diselipkan ke dalam liang vagina wanita itu untuk bisa meneropong ke dalam rongga bokong, memantulkan warna kebiru-biruan apabila wanita itu dalam keadaan hamil. Kemudian setelah alat speculum itu dicabut, maka dokter akan menyelipkan dua buah jarinya ke dalam vagina, sementara ia menekan pada perut wanita itu dengan tangannya yang lain, untuk meraba apakah rahim telah membesar atau tidak.
Tes ini bisa menunjukkan sejumlah pembengkakan yang tidak wajar di dalam rahim, sementara sejenis zat olesan bernama “ Pap Smear “ sering dibubuh bersamaan pada waktu itu untuk mengetahui apakah ada terdapat kanker di dalam rongga bokong wanita itu.
Artikel ini di ambil dan diedit seperlunya serta ditulis ulang dari Woman`s Body, Tubuh Wanita Serta Perubahan – Perubahan yang dialaminya , karya bersama Diagram Group , diterbitkan oleh Penerbit Gunung Jati Jakarta pada 1984
Tidak ada komentar:
Posting Komentar