===
Jakarta, RMexpose. Jangan menduga-duga atau mempermasalahkan penyebab wanita tak kunjung hamil. Lakukan pemeriksaan baik bagi wanita maupun pria, karena ada banyak faktornya. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 80 juta pasangan mengalami kesulitan mendapatkan keturunan. Masalah ketidaksuburan (infertilitas) ini tentu merisaukan, tak hanya bagi pasangan suami-istri (pasutri), juga keluarganya. Diperkirakan, 10 - 15 persen pasangan usia subur mengalami masalah infertilitas. Spesialis kebidanan dan kandungan dari Klinik Fertilitas Teratai RS Gading Pluit Jakarta Utara, dr Irsal Yan SpOG mengatakan, masalah ketidaksuburan bisa disebabkan faktor istri (45 persen), suami (40 persen), dan faktor lainnya yang tidak jelas (15 persen). “Ketidakjelasan itu dikarenakan kasus infertilitas melibatkan banyak faktor, seperti aspek psikologis, gaya hidup, riwayat keturunan, dan kebiasaan,” kata dr Irsal. Menurut dia, untuk bisa hamil, organ reproduksi wanita harus berada dalam kondisi sehat. Jika ada masalah seperti saluran telur yang tersumbat, pematangan sel telur yang tidak sesuai jadwal, adanya endometriosis, masalah di rahim dan mulut rahim (misalnya terdapat miom), ataupun disfungsi seksual, maka dapat diprediksi kehamilan akan terhambat. Sedangkan infertilitas disebabkan faktor suami meliputi kelainan pengeluaran sperma, kelainan produksi dan pematangan sperma, penyempitan saluran mani karena infeksi bawaan, faktor antibodi, antisperma, dan faktor gizi. Seiring perkembangan zaman, katanya, aspek gaya hidup ternyata bisa menyumbang 15 - 20 persen pengaruh terhadap angka kejadian infertilitas. Seperti halnya gaya hidup perkotaan yang serba cepat, kompetitif, dan mobilitas tinggi membuat orang rentan stres. Dampaknya cukup signifikan, mengganggu proses pematangan sel telur (ovulasi), gangguan produksi sperma, spasme saluran telur, serta menurunnya gairah dan frekuensi hubungan suami-istri. Gaya hidup serba instan juga membuat orang tergoda mengonsumsi fast food atau junk food sehingga memicu kelebihan berat badan. Padahal, kegemukan (atau sebaliknya badan yang terlalu kurus) menjadi salah satu penghalang untuk hamil. Faktor penghambat lainnya adalah merokok, konsumsi kafein berlebih, efek konsumsi obat-obatan, serta kanker dan terapinya. Sedangkan, bagi pencandu alkohol sebaiknya juga segera menghentikan kebiasaan “minum” jika ingin segera memiliki momongan. Konsumsi alkohol pada wanita dapat menekan produksi hormon estrogen dan progesteron serta meningkatkan prolaktin. Alhasil, proses ovulasi jadi terhambat. Pada pria, alkohol menyebabkan penurunan ukuran testis, volume air mani, serta menurunkan konsentrasi, mortalitas, dan struktur normal sperma. Efek penurunan kualitas dan kuantitas sperma juga terjadi pada pemakai narkoba. Masih terkait gaya hidup, olahraga teratur memang memiliki sejumlah manfaat positif bagi jiwa dan raga. Namun, jika dilakukan secara berlebihan (overtraining) rupanya malah dapat mengganggu siklus haid yang ditandai pemendekan siklus luteal dan amenorrhea sekunder. Beralih ke faktor usia, menurut Dr Indra NC Anwar dari Klinik Fertilitas Teratai RS Gading Pluit, tren menunda usia perkawinan demi alasan mengejar karier cukup marak belakangan ini. Padahal, tingkat kesuburan wanita menurun mulai usia 35 tahun ke atas. “Setiap mengalami menstruasi, cadangan sel telur akan terus berkurang dan lama kelamaan akan habis sehingga terjadilah menopause sehingga indung telur berhenti memproduksi sel telur,” kata Dr Indra. Jadi, tegasnya, bagi kaum wanita, jangan abaikan umur dan ingat jam biologis! LID | |||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar